Di tengah meluasnya kasus Omicron, pelaku pasar sepertinya tak bergeming. Mereka terlihat tetap antusias “berpesta” sehingga pasar saham semakin bergairah. Ini terbukti dari indeks harga saham gabungan (IHSG) sebagai indikator utama kinerja pasar saham tengah dalam kondisi tren bullishatau menguat.
Akhir pekan lalu, tercatat IHSG pada akhir pekan lalu menguat 1,13% di level 6.892. Bahkan, tren rekor baru ini masih berlanjut pada perdagangan awal pekan ini di level 6.902. Dan, diperkirakan tren ini masih akan berlanjut hingga di kisaran level 7.000 tahun ini.
Ini disebabkan investor di pasar saham memiliki harapan atau ekspektasi yang positif terhadap prospek pemulihan ekonomi di Indonesia. Ini bukan hanya dari investor dalam negeri, tetapi juga datang dari investor asing. Tercermin dari meningkatnya aliran dana asing yang masuk ke pasar domestik.
Lantas, ini apa artinya buat investasi reksa dana? Atau, bagaimana investor reksa dana perlu membaca arti kenaikan IHSG bagi portofolio investasinya?
Kinerja Reksa Dana
Begini ya Sob. Saat IHSG naik itu berarti harga saham pada umumnya menguat. Tentu saja, hal ini memberikan angin segar buat kinerja reksa dana yang berbasis saham seperti reksa dana jenis saham dan reksa dana jenis campuran. Biasanya, kinerja reksa dana jenis ini ikut menguat juga karena menempatkan dananya di instrumen saham.
Ini bisa dilihat dari kinerja indeks reksa dana yang dirilis Infovesta Utama. “Seluruh reksa dana masih melanjutkan kenaikan kinerja pekan lalu yang didukung oleh kenaikan kinerja seluruh indeks acuan baik di pasar saham maupun di pasar surat utang,” tulis Infovesta sebagaimana dikutip dari www.bisnis.comSenin (21/2).
Kenaikan indeks tersebut terutama membuat kinerja reksa dana saham tumbuh paling tinggi sekitar 1,21% dalam sepekan lalu sekaligus memimpin penguatan reksa dana jenis lainnya. Ini diikuti oleh reksa dana jenis campuran yang naik 0,79%.
Meski demikian, secara year to date atau sepanjang tahun per 18 Februari 2022 kinerja reksa dana jenis campuran masih mencetak pertumbuhan tertinggi sekitar 1,41% dan disusul reksa dana jenis saham sekitar 1,29%. Adapun, reksa dana pasar uang mencetak pertumbuhan sekitar 0,36% ytd dan reksa dana pendapatan tetap naik sebesar 0,21%.
Reksa dana di PNM Sijago
Lantas bagaimana dengan kinerja reksa dana di PNM Sijago? Tentu saja, hal ini juga bisa menjadi kabar gembira buat kalian para investor pemula yang sudah berinvestasi di reksa dana PNM Sijago, khususnya di produk reksa dana jenis berbasis saham.
Mengapa? Bukan hanya tumbuh positif, tetapi kenaikan kinerjanya jauh lebih unggul dibandingkan kinerja acuannya. Ini bisa menunjukkan kepiawaian dan profesionalitas perusahaan pengelolanya yakni PNM Investment Management.
Berdasarkan data yang dikutip dari Infovesta, secara year to date kinerja reksa dana PNM Saham Agresif membukukan tingkat imbal hasil atau return sebesar 4,70% atau lebih tinggi dibandingkan dengan indeks reksa dana saham sebesar 1,29%.
Demikian pula, pada jenis syariah kinerja reksa dana PNM Ekuitas Syariah mencatatkan tingkat return sebesar 2,50% atau lebih unggul dibandingkan dengan acuannyanya yakni indeks reksa dana saham syariah sebesar 0,80%.
Bahkan, pada reksa dana jenis campuran syariah produk reksa dana PNM Syariah mampu mencetak tingkat return sebesar 1,81%. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan dengan acuannya yakni indeks reksa dana campuran syariah yang membukukan kinerja minus 0,58%.
Nah gimana Sob? Kinerja produk reksa dana di PNM Sijago yang lebih unggul dibandingkan dengan acuannya menjadi bukti komitmen PNM Investment Management. Komitmen untuk terus memberikan rasa aman tumbuh bersama bagi kalian yang sudah berinvestasi di PNM Sijago.
Gimana kalian yang belum berinvestasi? Nggak usah khawatir Sob! Biar kalian nggak ketinggalan untuk menikmati cuan yang lebih optimal, mulai sekarang aja investasi reksa dana dengan download aplikasi PNM Sijago!
Penulis : Enrique
Editor : Supriyanto