Gaya hidup atau lifestyle adalah cara bagaimana kita menjalani kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal keuangan. Ada orang yang gaya hidup boros, ada juga yang punya gaya hidup hemat.
Tentu saja, hal ini bisa saja dipengaruhi oleh sumber dan jumlah penghasilan. Misalnya, bila kita sudah punya penghasilan atau gaji sendiri mungkin saja akan berbeda dengan ketika belum punya sendiri atau masih berasal dari orang tua. Demi alasan untuk self reward, kita biasanya cenderung akan lebih boros menggunakan uang gaji kita.
Memang, semakin besar kita punya uang penghasilan akan semakin naik gaya hidup. Sebenarnya, hal ini sah-sah saja. Namun, bila hal tersebut tidak diatur dengan baik maka kita tidak akan memiliki masa depan yang lebih baik.
Harus diingat ya, hidup bukan untuk hari ini (masa kini) saja tetapi untuk hari esok (masa depan). Karena itu, kalian ada baiknya menerapkan gaya hidup hemat atau sering disebut dengan istilah frugal living. Dengan gaya hidup frugal living, bukan berarti kalian harus hidup pelit dengan diri sendiri. Tetapi, kalian masih bisa hidup keren dan menjadi cerdas keuangan.
Apa itu Frugal Living?
Frugal living sering diartikan sebagai gaya hidup hemat atau irit. Tetapi dalam arti yang lebih luas, frugal living merupakan gaya hidup dimana seseorang mengelola keuangannya dengan bijak.
Di sini, seseorang membuat keputusan secara sadar atas pengeluaran keuangannya namun dengan memprioritaskan hal-hal yang lebih penting. Sehingga, orang akan mengoptimalkan penggunaan sumber dananya dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Dengan demikian, gaya hidup frugal living memiliki tujuan utama yaitu menghindari pemborosan dan mengelola uang dengan cara yang efisien. Sehingga, dengan frugal living kita bisa membangun kondisi finansial yang stabil dalam jangka panjang.
Mengutip Wealthsimple, frugal living adalah sebuah gaya hidup yang menekankan kesadaran alias mindfulness saat mengeluarkan uang. Jadi, gaya hidup frugal living merupakan perspektif atau pola pikir (mindset) tentang mengelola keuangan untuk jangka panjang.
Hal ini perlu digarisbawahi karena kondisi keuangan khususnya penghasilan tidak pasti. Meski kita mendapat penghasilan atau gaji selama menjadi karyawan, namun ada saatnya kita akan berhenti baik akibat pensiun atau terkena PHK.
Sebaliknya, frugal living menghindarkan kita untuk memiliki kebiasaan atau gaya hidup saat ini dengan boros atau sok mewah. Pasalnya, akibat gaya hidup boros banyak orang pada akhirnya justru bisa bangkrut dan unhappy.
Sebagai contoh, sebagaimana dilaporkan oleh sebuah situs berita olah raga terbukti bahwa sekitar 60% pemain basket NBA mengalami kebangkrutan setelah pensiun dari olah raga tersebut. Ini disebabkan mereka sudah terbiasa memiliki gaya hidup mewah dan boros (high lifestyle) selama masih menjadi pemain seiring dengan penghasilan uang yang tinggi. Mereka tidak mengatur keuangan untuk jangka panjang seperti menyiapkan dana pensiun.
Beda Frugal Living dan Hidup Minimalis
Dari penjelasan di atas, sekarang kalian sudah tahu apa itu gaya hidup frugal living. Tetapi masih ada yang bingung apakah frugal living sama atau beda dengan minimalis. Pertanyaan ini muncul seiring dengan maraknya istilah gaya hidup minimalis di kalangan anak muda belakangan ini.
Menurut Positively Frugal, gaya hidup minimalis dan frugal pada intinya sama-sama “lebih sedikit”. Walaupun begitu, fokus keduanya berbeda. Orang minimalis adalah seseorang yang fokus pada “memiliki lebih sedikit barang”. Sementara, orang frugal fokus pada “mengeluarkan lebih sedikit uang”.
Dengan pengertian yang sederhana itu, kita mudah melihat bagaimana keduanya beda-beda tipis. Bila kalian memiliki sedikit barang, kalian mungkin akan sedikit mengeluarkan sedikit uang. Tapi, bila kamu mengeluarkan sedikit uang maka kamu sepertinya memiliki sedikit barang.
Jadi, beda keduanya sebenarnya terletak pada aspek tujuan perilakunya. Misalnya, ketika keduanya sama-sama membeli barang yang mereka butuhkan saja, tujuan si minimalis adalah menyederhanakan hidup dan tujuan si frugal adalah mengoptimalkan anggaran pengeluaran.
Prinsip Pentingnya Gaya Hidup Frugal
Cerita di atas menunjukkan betapa pentingnya kita memiliki gaya hidup frugal. Bukan berarti hidup dalam pengiritan dan kekurangan, frugal living adalah pola pikir cerdas untuk mengelola keuangan dengan cara yang paling efisien dan menghindari pemborosan.
Jadi prinsip tujuan gaya hidup frugal living adalah mengelola keuangan dengan baik dan membangun kestabilan keuangan jangka panjang dengan menyiapkan dana untuk masa depan.
Berikut ini beberapa prinsip penting yang perlu dipersiapkan dalam menjalani frugal living:
- Membuat Anggaran dan Berorientasi Tujuan Hidup untuk Jangka Panjang
Kalian perlu membuat anggaran keuangan untuk mencatat pengeluaran dan pendapatan secara rinci. Dengan adanya pembukuan ini, kalian dapat melihat pos-pos pengeluaran mana yang paling besar dan membuat keputusan berdasarkan data tersebut.
Dengan melakukan hal tersebut, tanpa disadari kalian melatih diri untuk disiplin dan mengendalikan diri terutama terhadap berbagai macam tujuan hidup kalian. Kalian mengelola keuangan untuk hal-hal yang bertujuan jangka panjang.
Melalui pengelolaan keuangan demikian, kalian akan terlatih untuk menyiapkan atau mengumpulkan dana untuk kebutuhan di masa depan. Misalnya untuk dana pernikahan, dana pensiun, dana pendidikan, dana umroh atau naik haji dan sebagainya.
Bila kalian ingin lebih mudah mengatur dan mengelola keuangan sesuai tujuan keuangan, kalian tidak perlu bingung dan pusing lagi. Kalian bisa cari tahu di fitur Goal Planner di PNM Sijago. Dengan mudah, kalian bisa memasukan tujuan keuangan, menentukan target waktu untuk mencapai tujuan tersebut hingga target pencapaian dari keuntungan investasinya.
Baca Juga : Tujuan Investasi Reksadana, Untuk Apa Sih? Yuk Cek Goal Planner di PNM Sijago
- Kurangi FOMO lewat Membeli sesuai Kebutuhan
Salah satu pola pikir cerdas dalam mengelola keuangan secara bijak, kalian harus bisa membedakan barang kebutuhan (needs) dan barang keinginan (wants). Hal ini merupakan bagian terpenting dalam frugal living.
Bila kalian bisa menerapkannya, maka hal ini akan sangat membantu kalian untuk terhindar dari impulsive buying dan hanya membeli barang-barang yang benar-benar dibutuhkan. Hal ini bisa dilakukan dengan prinsip “mengurangi sikap FOMO” (Fear of Missing Out). Biasanya, gara-gara rasa takut ketinggalan tren orang cenderung ikut-ikutan membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
- Mengumpulkan Dana Darurat
Menyisihkan dana untuk keperluan darurat juga tidak kalah penting dalam menjalani gaya hidup frugal living secara cerdas. Karena Dana Darurat tentunya juga dibutuhkan untuk hal-hal yang dibutuhkan secara mendadak.
Memang dalam kehidupan, akan ada masanya dimana kita secara tiba-tiba membutuhkan dana untuk keperluan darurat. Misalnya, ketika kita mengalami kecelakaan dan harus masuk rumah sakit maka sangat dibutuhkan dana yang sifatnya dadakan.
Karena hal tersebut kadang-kadang tidak bisa dihindari, maka kita sangat perlu menyisihkan dana untuk keperluan darurat. Agar bisa menyiapkan Dana Darurat, maka bisa dimulai dengan menjalani gaya hidup frugal living.
- Berinvestasi
Menerapkan gaya hidup frugal living bisa dilakukan dengan dan bisa dibuat untuk berinvestasi. Misalnya investasi reksa dana. Dengan berinvestasi reksa dana, kalian bisa melatih diri hidup frugal dan gaya hidup frugal menjadi kunci penting agar kamu bisa berinvestasi untuk tujuan keuangan di masa depan.
Baca Juga : Keuntungan Investasi Reksadana di Aplikasi PNM Sijago
Dengan berinvestasi reksa dana, kalian bisa mendapatkan hasil yang lebih optimal di masa depan dari gaya hidup frugal living. Ibarat pepatah “Berakit-rakit dahulu, berenang kemudian”, berinvestasi reksa dana akan membantu hidup frugal kalian memberikan hasil keuntungan yang lebih baik di masa mendatang.
Daripada bingung dengan banyak investasi reksa dana, kalian bisa dibantu mulai berinvestasi di PNM Sijago. Pasalnya, produk reksa dana pilihan lebih dari sekedar cuan, investasi di PNM Sijago bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.