Jangka waktu merupakan salah satu faktor utama yang memiliki dampak signifikan pada strategi investasi dan jenis aset yang dipilih. Investasi jangka pendek, yang juga dikenal sebagai short-term investment, mengacu pada strategi yang menitikberatkan pada periode pengembalian modal yang singkat sekitar satu tahun.
Sementara itu, investasi jangka panjang atau long-term investment melibatkan komitmen untuk mempertahankan aset selama beberapa tahun atau setidaknya di atas 5 tahun. Pendekatan ini lebih berfokus pada pertumbuhan nilai aset dari waktu ke waktu, sehingga memberikan berbagai kelebihan yang patut dipertimbangkan
Lalu, strategi seperti apa keuntungan antara keduanya? Apakah berbeda atau sama? Untuk memahami perbandingan antara kedua strategi ini, yuk simak pembahasan berikut.
Perbandingan Kelebihan Investasi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Investasi berjangka panjang dan pendek memiliki perbedaan yang signifikan, baik dalam hal periode, risiko, potensi keuntungan atau imbal hasil dan pilihan instrumen investasinya. Di bawah ini, kami akan menjelaskan perbandingan antara keduanya.
1. Jangka waktu
Penanaman modal dalam jangka pendek memiliki periode tidak lebih dari satu tahun. Biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan finansial singkat seperti dana darurat.
Sementara itu, investasi dalam jangka panjang memiliki periode lebih dari tiga – lima tahun. Dan biasanya digunakan untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang seperti dana pensiun, dana pendidikan anak, atau untuk membangun kekayaan..
2. Risiko
Short term investment umumnya memiliki tingkat risiko yang lebih rendah jika dibandingkan dengan investasi dalam jangka panjang. Hal ini karena nilai instrumen investasi jangka pendek seperti deposito, surat utang dengan durasi kurang dari satu tahun cenderung lebih stabil dibandingkan dengan instrumen investasi jangka panjang.
Di sisi lain, long term investment biasanya memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang jangka pendek. Hal ini disebabkan oleh nilai instrumen investasi mengalami fluktuasi (naik turun) yang lebih besar atau adanya ketidakpastian yang lebih besar akibat berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, politik, atau sosial.
3. Potensi keuntungan
Investasi berjangka waktu pendek menawarkan potensi keuntungan yang lebih rendah mengikuti dengan tingkat risiko yang juga rendah. Sebaliknya, investasi dalam jangka panjang umumnya memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi, meskipun juga rentan terhadap risiko, dengan peluang untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih besar. Di sini berlaku prinsip high risk high return untuk investasi jangka panjang dan low risk low return untuk investasi jangka pendek.
4. Instrumen Investasi
Instrumen short term investment mencakup deposito, reksa dana pasar uang, obligasi dengan tenor kurang dari satu tahun. Sementara itu, instrumen long term investment yang umum digunakan, antara lain saham, reksa dana saham, reksa dana campuran dan properti.
5. Pilihan Investasi
Pilihan investasi yang sesuai dalam jangka pendek atau jangka panjang akan bergantung pada tujuan keuangan dan profil risiko seorang investor.
Investor yang memerlukan dana dalam waktu pendek dan memiliki profil risiko rendah disarankan untuk memilih short term investment. Sementara itu, investor yang memiliki tingkat toleransi risiko tinggi sebaiknya memilih investasi jangka panjang.
Nah, jadi itu dia perbandingan antara investasi dalam jangka panjang dan pendek. Tetap ingat bahwa keputusan dalam memilih jenis investasi sangat bergantung pada tujuan keuangan serta tingkat kesiapan Anda dalam menghadapi risiko.
Untuk Anda yang ingin memulai perjalanan investasi baik itu jangka panjang maupun pendek, PNM Sijago dapat menjadi mitra yang sangat dapat diandalkan. Melalui platform ini, Anda dapat menjelajahi beragam pilihan investasi yang sesuai dengan profil risiko dan target keuangan Anda.
Tertarik dan ingin tahu lebih banyak produk apa saja yang ditawarkan? Yuk, kunjungi website resmi kami di sijago.pnmim.co sekarang!