Kondisi reksadana saham saat ini sudah mengalami peningkatan secara konsisten. Hal tersebut terbukti dari artikel sebelumnya, dimana reksadana saham memiliki proyeksi yang positif pada tahun 2024. Berita bagus ini akan menarik banyak investor untuk mulai pada instrumen tersebut, dan kebanyakan jadi kepikiran tips untuk memaksimalkan keuntungan reksadana saham.
Memang benar bahwa instrumen ini merupakan jenis reksadana yang memiliki tingkat risiko yang paling tinggi, dan kinerja reksadana saham juga minimalis. Namun sejak akhir tahun 2023, produk PNM Saham Agresif dan PNM Saham Unggulan mengalami peningkatan yang signifikan.
Saking meningkatnya kinerja reksadana saham, sampai berbagai macam sumber menyatakan bahwa reksadana saham akan diburui oleh banyak investor untuk mengambil peluang return yang tinggi.
Jadi kepikiran kan untuk mulai berinvestasi reksadana saham? Agar bisa lebih yakin untuk mulai peluang tersebut, simak terus artikel ini untuk mempelajari apa saja tips untuk memaksimalkan keuntungan reksadana saham.
Keuntungan dan Risiko dari Investasi Reksadana Saham
BACA JUGA: Bagaimana Cara Kerja Reksadana Saham
Peluang dan risiko merupakan hal yang normal pada bentuk investasi apapun, termasuk reksadana. Nah sebagai investor reksadana, memahami return dan risiko merupakan hal yang penting agar bisa memaksimalkan keuntungan investasi. Terutama reksadana saham dimana jenis investasi tersebut memiliki peluang return serta tingkat risiko yang tinggi.
Dengan memahami keuntungan dan risiko, kalian dapat memperhitungkan factor-faktor dari investasi reksadana saham dan bisa memaksimalkan keuntungan dari investasi tersebut. Berikut adalah keuntungan dan risiko reksadana saham.
Keuntungan Reksadana Saham
Yang pertama, reksadana saham memiliki peluang return investasi yang besar. Keuntungan dari instrumen tersebut didapat melalui potensi penggerakan nilai saham di pasar modal. Dan karena saham memiliki tingkat keuntungan yang paling besar diantara jenis investasi lainnya, reksadana saham juga memiliki return yang besar.
Selain itu, reksadana pada umumnya hanya memerlukan modal awal yang rendah, tidak seperti saham. Reksadana berinstrumen saham merupakan sarana kesempatan untuk investor untuk memiliki saham dengan modal awal yang terbatas. Kalian hanya perlu Rp100 ribu untuk mulai berinvestasi di PNM Saham Unggulan atau PNM Saham Agresif lho.
Ditambah dari kedua factor tersebut, semua jenis reksadana termasuk saham itu sudah dipantaui dan dikelola oleh manager investasi. Manager investasi yang sudah teruji dan terverifikasi akan mengelola dana investasi saham dan memaksimalkan kinerja investasi tersebut. Investor hanya perlu melakukan pengecekan perkembangan dari reksadana itu.
Risiko Reksadana Saham
BACA JUGA: 4 Risiko Investasi Reksa Dana Saham yang Perlu Anda Pahami
Sama seperti investasi saham, reksadana saham memiliki tingkat fluktuasi yang tinggi. Yang artinya nilai atau kinerja investasi bisa mengalami perubahan yang drastis dalam waktu yang pendek. Reksadana berinstrumen saham memiliki risiko yang paling tinggi karena isi portfolio, yang didominasi oleh instrumen saham, memiliki potensi fluktuasi yang berat.
Faktor utama yang menyebabkan tingginya risiko pada reksadana saham adalah sikon dari masalah ekonomi dan politik yang terjadi di Indonesia maupun secara global. Peristiwa yang terjadi dan kebijakan yang dilakukan dalam ataupun luar negeri bisa, secara tidak langsung, mempengaruhi kinerja saham. Yang juga langsung mempengaruhi reksadana saham.
Walaupun memang sudah dikelola oleh manager investasi, investor tetap harus bersiaga dalam portfolionya agar bisa meminimalisir risiko dan kerugian. Likuiditas merupakan risiko yang investor perlu perhatikan. Karena pihak manager investasi bisa kesulitan dalam menyiapkan dana pencairan karena faktor-faktor internal ataupun eksternal.
Jadi Bagaimana Cara Memaksimalkan Keuntungan Reksadana Saham?
Dengan pemikiran terhadap keuntungan dan risiko reksadana saham yang telah disebutkan, investor dapat mempertimbangkan apa saja yang disiapkan dan dilakukan saat mulai berivestasi di reksadana saham. Maka dari itu, ada beberapa tingkah yang investor bisa lakukan agar bisa memaksimalkan keuntungan reksadana saham. Berikut tips-tips nya.
1. Memperhatikan Kondisi Ekonomi dan Politik Melalui Berita
Yang pertama, kebijakan dan peristiwa di Indonesia ataupun luar negeri memang merupakan factor utama dari risiko reksadana saham. Maka dari itu, investor bisa melakukan pemantauan terhadap berita, mau itu baca koran, nonton tv, ataupun baca berita artikel di internet.
Dengan memiliki perhatian terhadap kondisi ekonomi dan politik Indonesia dan global, investor dapat melakukan tindakan terhadap portfolio investasi saham jika ada kebijakan atau peristiwa yang terjadi yang bisa mempengaruhi kinerja investasi. Contohnya kalian bisa langsung mulai beli PNM Saham Agresif loh setelah mendapatkan penghargaan kemarin.
2. Terus Melakukan Review pada Portfolio Investasi Reksadana Saham
Berhubungan dengan poin nomor 1, investor tentunya juga perlu melakukan pengencekan terhadap portfolio investasinya mereka, terutama pada reksadana berinstrumen saham. Selain dari faktor eksternal, factor internal (pada manager investasi) juga bisa mempengaruhi kinerja investasi reksadana saham.
Dengan ini, melakukan review pada portfolio investasi reksadana, terutama yang berinstrumen saham, merupakan hal yang krusial untuk bisa memaksimalkan keuntungan dari reksadana saham. Karena kebijakan tersebut juga bisa meminimalisir pengaruh negative terhadap kinerja investasi yang dimiliki oleh investor.
3. Menentukan Tujuan Investasi Reksadana
BACA JUGA: Bagaimana Cara Memilih Produk Reksadana Sesuai dengan Target Keuangan
Kedua hal ini merupakan kebijakan yang paling penting untuk dilakukan. Bahkan harus dipertimbangkan sebelum mulai berinvestasi reksadana saham. Karena tujuan investasi dan profil risiko investor bisa mempengaruhi jumlah dan/atau komposisi terhadap semua instrumen reksadana, terutama pada reksadana saham.
Setiap tujuan investasi memiliki target/kebutuhan dana dan waktu masing-masing. Jika tujuan investasi nya melibatkan membeli mobil seharga Rp979 juta dalam jangka waktu panjang, pastinya investor perlu mengambil investasi yang memiliki high-risk high-reward. Yaitu investasi reksadana saham.
Namun sebaliknya jika investor ingin menabung sebesar Rp10 juta dalam jangka waktu pendek, mengambil instrumen reksadana saham itu tidak diperlukan dan tentunya tidak direkomendasikan.
Intinya, investasi reksadana saham hanya direkomendasikan untuk investor yang memiliki tujuan investasi reksadana dengan target dana yang besar. Itulah alasanya mengapa menentukan tujuan investasi itu sangat penting untuk dilakukan sebelum menyentuh reksadana berinstrumen saham.
Penutup
Secara keseluruhan, investasi reksadana saham tentunya memiliki risiko yang paling besar dibanding dengan jenis reksadana lainnya. Namun dengan keuntungan dan peluang yang besar, investor bisa memaksimalkan keuntungan investasi reksadana saham agar bisa mencapai tujuan investasi mereka masing-masing dengan cepat.
Dengan melakukan tips memaksimalkan keuntungan reksadana saham yang telah disebutkan, termasuk mempertimbankan tujuan investasi dan memperlihatkan factor-faktor yang mempengaruhi kinerja investasi, investor bisa mengambil kesemaptan yang besar dari instrumen tersebut.
Yuk, mari kita mulai berinvestasi reksadana saham di PNM Sijago untuk mengambil peluang yang sangat besar ini!..