Artikel

Investasi Reksa Dana vs Deposito Serupa Tapi Tak Sama

Secara tradisional, bagi masyarakat awam uang masih banyak disimpan di bank baik berupa tabungan ataupun deposito. Namun, belakangan ini semakin banyak masyarakat, khususnya kalangan generasi milenial melirik reksa dana.

Karenanya, para calon investor atau investor pemula pasti kerap mendengar istilah reksa dana maupun deposito. Bisa dibilang keduanya serupa tapi tak sama. Yuk, intip lebih jelasnya perbedaan reksa dana vs deposito.

1.Beda Jenis Keuntungan

Sama-sama mendapat keuntungan dari uang yang ditempatkan, cuma istilahnya beda yakni bunga untuk deposito dan return (imbal hasil) untuk reksa dana.  Nah, dari sifat jenis keuntungan ini bukan hanya istilahnya yang beda, tapi  reksa dana adalah instrumen investasi, sementara deposito merupakan instrumen tabungan.

Saat menyimpan uang kita, bunga deposito ditetapkan oleh bank. Artinya, kita akan mendapat keuntungan bunga deposito dengan besaran nilai yang tetap atau pasti dalam periode tertentu.

Sementara itu untuk investasi reksa dana, kita akan mendapat keuntugan berupa imbal hasil (return) yang tidak bisa dipastikan sebelumnya. Manajer investasi selaku pengelola reksa dana hanya bisa menawarkan kisarannya saja. Sebagai bentuk investasi, kinerja reksa dana dipengaruhi oleh kondisi pasar. Karena nilai return tidak pasti atau ada risikonya, maka reksa dana justru mampu memberi tingkat keuntungan yang lebih besar ketimbang deposito.

2.Orientasi Jangka Waktu

Sebagai bentuk simpanan di bank, deposito biasanya memiliki jangka waktu yang lebih pendek. Misalnya, deposito berjangka 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun. Artinya, kita memiliki jangka waktu yang lebih pendek saat menyimpan uang di deposito.

Sebaliknya, reksa dana sebagai instrumen investasi maka orientasi jangka waktunya lebih Panjang. Artinya, saat kita menanamkan uang kita dalam reksa dana untuk tujuan jangka panjang. Minimal lebih dari 1 tahun.

3.Jenis Portofolio

Saat kita menyimpan uang dalam bentuk deposito, maka kita meletakkan uang kita hanya di satu keranjang yakni di bank itu. Bila bank tersebut mengalami masalah, bisa saja kita akan kesulitan untuk mencairkan uang deposito. Kesulitan bukan berarti uang tidak bisa ditarik namun butuh proses waktu yang lebih lama.

Lain halnya saat investasi reksa dana, uang kita ditempatkan tidak hanya satu keranjang yakni di berbagai instrumen. Misalnya, bila berinvestasi di reksa dana pasar uang maka uang kita ditempatkan di beberapa bank ataupun surat berharga lainnya. Bila berinvestasi di reksa dana saham maka uang kita dialokasikan ke beberapa jenis saham. Dalam investasi reksa dana, ini disebut sebagai portofolio.

Ini diharapkan bisa mengurangi risiko. Misalnya ketika ada satu jenis saham yang bermasalah maka saham lainnya dapat membantu menyelamatkan uang investasi kita.

Dari uraian tersebut, kita bisa lihat ya kalau investasi reksa dana sebenarnya lebih menarik dibandingkan dengan deposito. Reksa dana menjadi salah satu alternatif investasi bagi kita sebagai masyarakat pemodal, khususnya investor pemula, pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Untuk membantu memberikan alternatif bagi investor pemula dan pemodal kecil, PNM Investment Management menghadirkan PNM Sijago. Dengan modal yang tak perlu besar-besar, investor pemula bisa mencicipi langsung bagaimana rasanya jadi investor di reksa dana sesuai kebutuhan investor.

***

Ditulis oleh

Tim Redaksi Sijago