Artikel

Memahami Lebih Lanjut tentang Reksadana Pendapatan Tetap – Pengertian, Karakteristik, Potensi Keuntungan, dan Risiko

Memahami Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap merupakan salah satu pilihan investasi yang ditawarkan di PNM Sijago, dan juga yang patut untuk memahami dan dipertimbangkan kalian sebagai calon investor. Mengapa demikian?

Dalam segi potensi, reksadana pendapatan tetap memiliki tingkat return dan risiko yang lebih optimal dan seimbang. Karena memiliki potensi keuntungan yang bagus namun tetap memiliki risiko yang relative minim. Inilah merupakan hal yang positif bagi investor pemula yang ingin mencari instrumen investasi dengan return yang lebih tinggi.

Namun sebelum kalian mulai berinvestasi, ada baiknya kalian pelajari dulu tentang instrumen investasi ini. Artikel ini akan memberi penjelasan agar kalian memahami lebih lanjut tentang reksadana pendapatan tetap.

Memahami Karakterstik Reksadana Pendapatan Tetap 

Reksadana pendapatan tetap adalah salah satu jenis reksa dana dimana dana investasinya yang dialokasikan ke instrumen yang memberikan pendapatan tetap.

Nama “Pendapatan Tetap” berasal dari karakteristik utama pada jenis reksadana ini. Yaitu menghasilkan pendapatan yang relatif stabil. Pendapatan ini berasal dari kupon (bunga) yang dibayarkan oleh obligasi dalam portofolio.

Jadi sesuai dari nama, reksadana pendapatan tetap menginvestasikan dana himpunanya kepada instrumen yang terdiri pada surat utang dan juga obligasi. Bertujuan untuk menghasilkan pendapatan tetap yang lebih stabil dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. 

Portfolio Investasi pada Reksadana Pendapatan Tetap

Standarnya, pihak manajer investasi akan mengalokasikan dana pada reksadana pendapatan tetap berinvestasi minimal 80% dari total asetnya pada efek bersifat utang. Baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan swasta dengan memiliki masa jatuh tempo lebih dari 1 tahun.

Instrumen-instrumen ini dipilih karena memberikan pengembalian yang relatif stabil dan dapat diprediksikan.

Risiko dari Reksadana Pendapatan Tetap

Reksadana pendapatan tetap umumnya memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan reksadana saham. Risiko utama yang terkait dengan reksa dana ini adalah kondisi suku bunga. Ketika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun, yang dapat memberi dampak negatif pada nilai investasi.

Selain itu, kredit dan likuiditas juga risiko-risiko yang harus dipertimbangkan. Risiko kredit muncul ketika penerbit obligasi gagal memenuhi kewajibannya, sedangkan risiko likuiditas muncul ketika pembayaran investor mengalami keterlambatan.

Potensi Return dan Imbal Hasil

Seperti faktor risiko, imbal hasil pada reksadana pendapatan tetap juga sangat bergantung pada kondisi suku bunga, kondisi kredit, dan likuiditas dari pihak manajer investasi terhadap investor. Disamping itu, nilai tukar mata uang juga berpengaruh imbal hasil nya.

Walaupun reksadana pendapatan tetap menawarkan pengembalian yang lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana saham. Reksadana pendapatan tetap secara umum menawarkan imbal hasil yang lebih stabil dan konsisten. Menawarkan tingkat return yang lebih tinggi dibanding reksadana pasar uang namun memiliki risiko yang lebih rendah dari reksadana saham.

Kelebihan dan Kekurangan Reksadana Pendapatan Tetap

Untuk informasi lengkap mengenai kelebihan dan kekurangan reksadana pendapatan tetap, berikut adalah tabel penjelasan tersebut;

Kelebihan Reksadana Pendapatan Tetap

Stabilitas Pendapatan: Reksadana pendapatan tetap menawarkan aliran pendapatan yang lebih stabil dan dapat diprediksi, karena mereka berinvestasi pada instrumen yang menghasilkan bunga tetap seperti obligasi.
Risiko Lebih Rendah: Reksadana pendapatan tetap memiliki risiko yang relatif rendah. Volatilitas harga obligasi lebih rendah daripada saham, menjadikannya pilihan yang lebih aman untuk investor yang lebih konservatif.
Diversifikasi: Dengan berinvestasi dalam reksadana pendapatan tetap, investor dapat mendiversifikasi portofolio melalui berbagai obligasi dan surat utang, mengurangi risiko yang terkait dengan investasi pada satu instrumen.

Kekurangan Reksadana Pendapatan Tetap

Risiko Suku Bunga: Salah satu risiko utama dari reksadana pendapatan tetap adalah risiko suku bunga. Ketika suku bunga naik, harga obligasi yang dipegang oleh reksa dana dapat turun, yang dapat mengurangi nilai investasi.
Risiko Kredit: Ada risiko bahwa penerbit obligasi mungkin gagal membayar pokok atau bunga tepat waktu, yang dapat mempengaruhi pengembalian reksa dana.
Likuiditas Pasar: Walaupun reksadana biasanya likuid, kondisi pasar yang buruk bisa mempengaruhi kemampuan reksa dana untuk menjual aset-asetnya pada harga yang wajar, yang dapat mempengaruhi nilai unit reksa dana.

 

Siapa yang Cocok untuk Berinvestasi Reksadana Pendapatan Tetap?

Pendapatan tetap merupakan jenis reksadana yang cocok bagi investor dengan profil risiko konservatif namun ingin mencari penghasilan stabil dari bunga dan memiliki horizon investasi jangka menengah hingga panjang.

Investor yang ingin menghindari fluktuasi tajam dalam nilai investasi mereka dan mengutamakan perlindungan modal serta pendapatan tetap akan menemukan reksa dana pendapatan tetap sebagai pilihan yang sesuai.

Kesimpulan 

Secara keseluruhan, reksadana pendapatan tetap menawarkan solusi investasi yang seimbang antara risiko dan pengembalian, terutama bagi investor yang ingin menjaga stabilitas keuangan mereka sambil tetap memperoleh penghasilan dari investasi.

Yuk, mulai berinvestasi reksadana pendapatan tetap dengan cara subscribe di produk PNM Optima Bulanan di PNM Sijago…

Related Posts