Berinvestasi merupakan suatu keputusan untuk berpikiran jangka panjang. Karena itu, memulai berinvestasi terkadang dirasakan tidak mudah dan dibutuhkan suatu keberanian. Sebelum memulai perjalanan investasi, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Salah satunya adalah memilih aplikasi investasi yang aman dan terpercaya. Meskipun kamu telah memilih berinvestasi di aplikasi yang terbilang aman dan terpercaya, tetap saja ada risiko yang bisa terjadi.
Mengenal profil risiko dalam investasi reksadana juga perlu dipertimbangkan. Hal ini disebabkan mengenal profil risiko menjadi langkah penting untuk bisa meminimalkan risiko kerugian dan memastikan tercapainya tujuan investasi kamu.
Oleh karena itu, sebelum berinvestasi kamu sebagai calon investor ataupun investor pemula sangat perlu memahami jenis-jenis profil risiko. Dengan mengetahui jenis profil risiko, kamu akan bisa menentukan pilihan jenis produk investasi yang sesuai dengan profil risiko kamu.
Dengan mengenal profil resiko dan memilih aplikasi investasi yang aman dan terpercaya, kamu nantinya bisa berinvestasi dengan nyaman. Selain itu, tingkat keuntungan yang diharapkan dari hasil investasi bisa semakin optimal.
Pengertian Profil Risiko
Profil risiko (risk profile) dalam berinvestasi adalah profil investor saat menghadapi suatu risiko dalam melakukan investasi. Dengan mengenal profil risiko, investor bisa mengetahui bagaimana tingkat toleransi terhadap suatu risiko saat berinvestasi.
Dalam berinvestasi, risiko dan keuntungan itu ibarat sekeping mata uang. Artinya, tingkat keuntungan (return) tidak bisa dipisahkan dari tingkat risikonya.
Ada semboyan terkenal dalam investasi yang berbunyi “high risk high return, low risk low return“. Artinya, semakin tinggi imbal hasil yang diperoleh, maka semakin tinggi pula resiko yang akan didapat, demikian pula sebaliknya.
Profil Risiko yang Perlu Diperhatikan Calon Investor
Dalam dunia investasi, terdapat 3 profil risiko yang harus diperhatikan oleh calon investor. Ketiga kategori profil risiko itu adalah Konservatif, Moderat dan Agresif.
Untuk lebih jelasnya, bagaimana ketiga jenis profil risiko tersebut kamu simak penjelasan di bawah ini:
1. Profil Risiko Konservatif
Investor dengan profil risiko konservatif memiliki tingkat penerimaan risiko rendah. Bisa dibilang, mereka adalah investor yang tidak senang menghindar dari risiko (risk averse) atau menghindari investasi yang risiko tinggi.
Biasanya, investor tipe ini lebih menyukai investasi yang aman dan memiliki tingkat risiko rendah meskipun tingkat keuntungannya juga relatif rendah. Misalnya deposito, reksa dana pasar uang, surat utang negara atau obligasi negara.
Ada beberapa alasan mengapa investor konservatif memilih investasi yang berisiko rendah yaitu:
- Lebih mengutamana income daripada kenaikan nilai investasi
- Memperoleh imbal hasil yang stabil atau tidak sampai turun imbal hasilnya
2. Profil Risiko Moderat
Investor dengan profil risko moderat adalah investor yang lebih berani mengambil risiko tapi tetap sangat berhati-hati dalam menentukan pilihan investasinya. Jenis risiko yang dipilih oleh investor moderat berada dalam kategori sedang.
Mereka masuk dalam tipe ini karena siap dengan risiko lebih besar asalkan mendapatkan imbal hasil yang sesuai. Tipe investor moderat akan berusaha agar tingkat risiko dan imbal hasil seimbang untuk mencapai keuntungan yang optimal secara berkala.
Sebelum membeli, mereka biasanya akan mempelajari terlebih dahulu jenis instrumen investasi yang akan diambil beserta risikonya. Dalam investasi reksadana misalnya, investor yang memiliki profil risiko moderat bisa memilih reksadana pendapatan tetap.
3. Profil Risiko Agresif
Profil risiko agresif berarti investor yang berani ambil risiko (risk taker) dan biasanya risikonya cenderung tinggi. Investor tipe agresif melakukan investasi untuk mengembangkan nilai investasinya agar mencapai keuntungan maksimal dalam jangka waktu panjang.
Bila kamu punya profil risiko agresif, kamu cocok untuk melakukan investasi langsung di saham, kripto, mata uang asing atau forex ( foreign exchange). Kalau investasi reksadana, kamu bisa pilih reksadana jenis saham.
Setelah tahu profil risiko di atas, kira-kira kamu termasuk pada tipe profil risiko yang mana ya? Tapi harap dicatat bahwa profil risiko tersebut tidak bersifat statis. Bila saat ini masih takut risiko atau investor konservatif, maka pada suatu saat nanti kamu bisa saja meningkat menjadi investor moderat ataupun agresif.
Begitu pula sebaliknya. Misalnya seiring dengan bertambahnya usia, bila masih berusia muda biasanya cenderung agresif dan ketika memasuki masa tua biasanya akan semakin turun menjadi moderat atau konservatif.
Setidaknya, setelah memahami jenis profil risiko yang sesuai dengan diri kamu, maka kamu telah melakukan langkah awal penting dalam berinvestasi yang tepat dan cerdas berinvestasi.
Namun, bagaimana jika kamu masih bingung mengenali profil risiko kamu, tidak perlu khawatir. Karena kamu bisa mempergunakan fitur Goal Planner kami di PNM Sijago. Di fitur Goal Planner kami, kalian bisa menentukan target penghasilan dan juga profil risiko kalian agar bisa mendapatkan instrumen reksadana yang paling sesuai untuk kamu.
Kamu bisa download PNM Sijago, aplikasi investasi yang aman dan terpercaya untuk transaksi reksadana milik PNM Investment Management, perusahaan manajer investasi afiliasi BUMN.
Setelah men-download dan melakukan registrasi di aplikasi PNM Sijago, kamu mengisi data diri atau KYC (Know Your Client). Nah, kamu akan bisa mengetahui profil risiko kamu dengan mudah.
Selain dilengkapi dengan fitur-fitur canggih, aplikasi investasi yang aman dan terpercaya ini juga menyediakan pengingat investasi secara berkala untuk membantu kamu tetap konsisten dalam berinvestasi. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk menunda-nunda mulai berinvestasi. Segera unduh aplikasi investasi yang aman dan terpercaya PNM Sijago dan jadilah investor yang cerdas!