Artikel

Memahami Lebih Dalam Artinya Fluktuasi pada Investasi Reksadana, Penyebab, dan Cara Menghadapinya

Fluktuasi pada Investasi Reksadana

Pada umumnya, yang namanya investasi itu pasti akan ada keuntungan dan risiko. Kenapa ada kedua hal tersebut? Karena pastinya akan ada masalah fluktuasi pada investasi reksadana. Dimana kinerja NAB/Unit pada sebuah instrumen akan mengalami kenaikan dan juga penurunan.

Semua bentuk investasi, termasuk reksadana, akan mengalami hal tersebut. Reksadana tentunya memiliki instrumen-instrumen yang akan dialokasikan ke saham, obligasi, dan pasar uang. Dan setiap instrumen akan memiliki banyak faktor yang mempengaruhi kinerja NAB/unit.

Jika istilah ini merupakan faktor utama yang menentukan kinerja pada setiap instrumen reksadana, apa artinya fluktuasi pada investasi reksadana? Dan apa saja penyebab-penyebab dan bagaimana cara kita menghadapinya?

Pengertian Artinya Fluktuasi Pada Investasi Reksadana

Jadi fluktuasi pada konteks investasi reksadana adalah hal yang menggambarkan perubahan (naik/turunnya) kinerja reksadana yang tidak stabil dalam waktu ke waktu. Fluktuasi pada kinerja reksadana bisa disebabkan oleh faktor-faktor internal ataupun eksternal. Sama halnya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja reksadana.

Kinerja reksadana yang berfluktuatif menimbulkan yang namanya risk & reward pada investasi reksadana. Istilah tersebut memiliki peluang untuk memberikan keuntungan, namun juga dapat menimbulkan risiko yang signifikan.

Penyebab-penyebab Fluktuasi pada Investasi Reksadana

Ada beberapa faktor yang menimbulkan fluktuasi pada kinerja investasi reksadana. Dan semuanya juga bisa disebut sebagai faktor penentuan kinerja pada setiap instrumen reksadana. Berikut adalah penyebab-penyebabnya.

  • Perkembangan ekonomi seperti inflasi, suku bunga, kondisi mata uang, dan kondisi ekonomi
  • Kondisi politik seperti kebijakan pemerintah, geopolitik, kebijakan moneter dan perubahan regulasi
  • Perkembagan industri dan/atau korporat besar dan kondisinya
  • Faktor yang tidak berlangusng seperti bencana alam ataupun perkembangan teknologi

Perlu diketahui juga bahwa faktor-faktor tersebut bisa berlangsung secara dadakan ataupun secara tahapan. Artinya fluktuasi nilai dan kinerja reksadana tidak selalu dapat diprediksi.

Fluktuasi pada Setiap Jenis Reksadana

BACA JUGA: Wajib Anda Ketahui! Inilah Keuntungan dan Risiko Reksa Dana

Setiap jenis reksadana mengalokasikan dana investasinya kepada instrumenya masing-masing. Dan karena alokasi instrumen pada setiap reksadana itu beda-beda, setiap jenis reksadana jadi memiliki tingkat penghasilan dan tingkat risikonya masing-masing.

Semua faktor-faktor penyebab fluktuasi tersebut itu juga berpengaruh pada setiap jenis-jenis reksadana. Berikut adalah fluktuasi pada semua jenis reksadana;

1. Reksadana Pasar Uang 

Jenis reksadana ini mengalokasikan dana investasinya kepada instrumen pasar uang. Ini termasuk Deposito dan Surat Berharga. Karena instrumen-instrumen tersebut memiliki waktu jatuh tempo yang pendek dan tingkat fleksibilitasnya, fluktuasi pada reksadana pasar uang relatif stabil dan minim risiko.

2. Reksadana Pendapatan Tetap 

Pendapatan Tetap mengalokasikan dana investasinya pada instrumen Obligasi serta Surat Utang. Walaupun tingkat risikonya masih dinilai rendah, reksadana pendapatan tetap memiliki fluktuasi yang lebih besar dibanding pasar uang karena kedua instrumen tersebut terpengaruh oleh suku bunga dan risiko kredit

3. Reksadana Saham

Reksadana Saham mengalokasikan dana investaisnya pada instrumen saham-saham yang diperdagangkan di bursa. Karena bergantung pada penggerakan harga saham, jenis reksadana ini memiliki tingkat risiko yang paling tinggi. Karena saham, secara keseluruhan, memiliki tingkat fluktuasi yang tinggi.

4. Reksadana Campuran 

Sesuai dengan namanya, jenis reksadana ini mengalokasikan dana investasinya secara kombinasi dari instrumen pasar uang, instrumen obligsi, serta instrumen saham. Karena kombinasi tersebut, tingkat risiko dan fluktuasi pada reksadana campuran itu stabil, berada diantara reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham.

Cara Menghadapi dan Mengatasi Fluktuasi pada Investasi Reksadana 

Fluktuasi pada Investasi Reksadana

Sebagai investor reksadana, ada beberapa metode dan kebijakan yang bisa dilakukan agar bisa menghadapi fluktuasi. Seperti yang telah disebutkan, fluktuasi bisa menimbulkan peluang untuk mengambil keuntungan namun juga bisa menimbulkan risiko penurunan NAB. Inilah metode-metode untuk mengatasi fluktuasi pada investasi reksadana.

1. Diversifikasi Portfolio Reksadana

Yang pertama, diversifikasi portfolio reksadana merupakan metode yang paling umum namun efektif untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir risiko pada investasi reksadana. Kedua faktor pada metode inilah merupakan langkah yang sangat signifikan untuk menghadapi fluktuasi.

2. Up-to-Date terhadap Berita

Selanjutnya, investor reksadana juga disarankan untuk tetap mengikuti berita yang menceritakan faktor-faktor yang bisa menyebabkan fluktuasi pada instrumen reksadana. Contohnya mendengar berita mengenai suku bunga, kebijakan pemerintah, atau masalah geopolitik.

3. Memiliki Tujuan Investasi Jangka Panjang

Dan yang terakhir dan yang paling utama, investor reksadana harus memiliki tujuan investasi yang kuat dan dalam jangka waktu yang panjang.

Dengan memiliki tujuan investasi, investor akan memiliki niat yang maksimal untuk menentukan strategi yang optimal untuk menghadapi fluktuasi. Dan jika investasinya dilakukan dalam jangka waktu panjang, investor dapat menghindari keputusan investasi yang didasarkan pada fluktuasi harga jangka pendek.

Penutup

Secara keseluruhan, fluktuasi memang sangat retan dalam investasi reksadana. Banyak sekali faktor-faktor yang bisa menimbulkan fluktuasi, alhasil mempengaruhi kinerja instrumen reksadana.

Namun jika mengatasinya dengan baik dan menentukan strategi investasi yang optimal, kalian akan dapat memaksimalkan keuntungan dalam berinvestasi reksadana. Di atas semua ini, kalian bisa melakukan ini semua dengan cara berinvestasi reksadana di PNM Sijago…

Related Posts