Kerja magang untuk mahasiswa belakangan ini semakin masif dilakukan oleh sekolah Perguruan Tinggi. Wajar saja, hal ini terjadi setelah Pemerintah mengeluarkan kebijakan Program Merdeka Belajar, Kamus Merdeka sejak 2020.
Kampus Merdeka merupakan kebijakan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Bahkan, sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.3 Tahun 2020, melalui Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, mahasiswa memiliki kesempatan untuk melakukan program magang dalam satu semester yang dihitung setara 20 SKS.
Untungnya juga, kebijakan ini juga disambut positif dari kalangan perusahaan. Kini semakin banyak perusahaan pula menampung mahasiswa untuk melakukan magang kerja. Termasuk salah satunya adalah perusahaan manajer investasi di industri pasar modal, PT PNM Investment Management sejak tahun lalu.
Meski demikian, diakui bahwa ada juga mahasiswa yang kurang tahu tentang program tersebut. Akibatnya, tidak sedikit mahasiswa yang tidak mengambil program tersebut. Bila mengikuti program magang, mereka juga melaksanakannya hanya sebagai formalitas saja untuk mendapatkan nilai SKS.
Untuk itu, kiranya perlu dijelaskan lagi soal seluk beluk program magang atau internship. Apa itu magang dan tujuannya? Bagaimana bisa melaksanakan program magang secara cerdas? Makanya, simak terus artikel ini agar bisa memahami soal program magang.
Apa itu Magang?
Magang atau juga sering disebut dengan Internship adalah suatu program belajar sekaligus berlatih bekerja secara langsung pada sebuah perusahaan dalam waktu tertentu. Karena itu, program magang ini dilakukan oleh siswa SLTA, khususnya SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dan mahasiswa di tingkat akhir.
Program magang juga sering diistilahkan dengan PKL atau Praktik Kerja Lapangan. Namun bedanya, istilah PKL ini lebih banyak digunakan di jenjang SMK dan magang atau internship dipakai untuk di tingkat Perguruan Tinggi.
Mengingat masuk sebagai bagian dari proses belajar di sekolah, magang menjadi pelajaran wajib di SMK atau mata kuliah wajib di Perguruan Tinggi. Konsekuensinya, magang ini juga mendapatkan nilai. Misalnya saja di Perguruan Tinggi, magang ini menjadi mata kuliah yang mendapat nilai setara 4 – 20 SKS.
Bahkan, program magang ini memiliki dasar hukum yang kuat. Sebagaimana diatur dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, disebutkan bahwa magang merupakan bagian dari salah satu pelatiah kerja yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan.
Begitu pula, magang juga diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.22/Men/IX/2009. Peraturan tersebut lebih spesifik lagi membahas tentang pemagangan di dalam negeri. Peraturan ini memberikan perlindungan hak peserta magang di perusahaan.
Tujuan Magang
Dengan memiliki bobot yang lumayan tinggi tersebut, program kerja magang untuk mahasiswa ini dinilai sangat penting dalam proses pembelajaran siswa atau mahasiswa sebelum masuk di dunia kerja. Pasalnya, program magang ini pada dasarnya dimaksudkan untuk menjadi media link and match atau sebagai jempatan antara mahasiswa setelah lulus kuliah dengan dunia kerja.
Dengan kata lain, tujuan dari program magang ini adalah menyiapkan siswa atau mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi ilmu yang diperoleh di bangku sekolah dan bisa memiliki keterampilan sesuai kebutuhan perusahaan. Sehingga, nantinya mereka bisa lebih mudah masuk dunia kerja.
Dengan demikian, mahasiswa peserta magang diharapkan nantinya bisa langsung siap bekerja di perusahaan. Bayangkan saja, ritme dunia kerja dan kuliah sangat jauh berbeda. Bila tanpa berpengalaman magang, banyak lulusan mahasiswa sering mengalami kelabakan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
Pasca lulus kuliah, mahasiswa yang memiliki pengalaman magang tertulis di Sertifikat ataupun CV akan memberikan nilai lebih tinggi. Bahkan bila bisa menunjukkan kemampuan dan hasil yang optimal pada saat menjalani magang, tidak tertutup kemungkinan mereka tidak lagi kesulitan cari kerja di perusahaan.
Pada saat menjalani magang, mahasiswa peserta magang juga bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh saat kuliah. Sehingga, diharapkan nantinya mahasiswa bisa lebih terampil mengembangkan dirinya. Dengan kata lain, magang menjadi cara yang penting bagi mahasiswa bisa menerapkan keilmuan atau kompetensinya di dunia kerja.
Pada akhirnya, kolaborasi ilmu di bangku kuliah dan pengalaman saat kerja magang untuk mahasiswa bisa menjadi bekal dalam meniti karier ketika benar-benar sudah masuk dunia kerja.
Bagi perusahaan sendiri, program magang ini juga akan diuntungkan. Mereka tidak mengeluarkan biaya rekrutmen yang tinggi untuk mendapatkan karyawannya dan bisa lebih efisien waktu untuk bekerja.
Literasi dan Edukasi
Bukan sekedar soal efisiensi biaya, tidak sedikit perusahaan berminat menyelenggarakan atau menerima program magang ini untuk tujuan lainnya. Bagi perusahaan, program ini bisa menjadi wujud atau bentu dari tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) kepada masyarakat dan pemerintah.
Di dunia industri keuangan, program magang juga bisa digunakan sebagai upaya untuk memperluas dan meningkatkan literasi dan edukasi keuangan. Pasalnya, dengan belajar bekerja di perusahaan keuangan mahasiswa peserta magang secara langsung atau tidak langsung harus belajar dan memahami seluk beluk bisnis perusahaannya.
Salah satu contoh adalah PT PNM Investment Management, perusahaan manajer investasi atau pengelola reksa dana. Ketika melakukan kerja magang untuk mahasiswa di anak usaha PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ini, mahasiswa peserta magang mau tidak mau belajar bisnis investasi keuangan, khususnya industri reksa dana.
BACA JUGA : Belajar Investasi Reksadana bagi Pemula, Cuma 5 Menit Dijamin Paham
Misalnya saja, mahasiswa peserta magang berasal dari jurusan ilmu komunikasi atau hukum. Meskipun saat kerja magang dibimbing dan mendapatkan tugas membantu pekerjaan digital marketing, corporate communication atau legal, maka mahasiswa peserta magang tetap wajib memahami bisnis investasi reksadana.
Dengan belajar investasi reksa dana, mahasiswa tidak hanya mengetahui saja, tetapi juga menjadi melek investasi. Setelah terliterasi keuangan, mahasiswa peserta magang juga semakin akrab berinvestasi di pasar modal, khususnya reksa dana. Meskipun dengan modal investasi yang kecil, mahasiswa peserta magang sudah naik peringkat menjadi investor.
BACA JUGA : Menjadi Milenial Cerdas Finansial – PNM Sijago Investasi Cerdas
Nah, menarik bukan program magang khususnya di PNM Investment Management. Lebih dari sekedar mengaplikasikan kompetensi keilmuan yang diperoleh di bangku kuliah, kalian juga bisa kerja magang cerdas dengan #bisamenjadiinvestor reksa dana.
Buat kalian yang tertarik untuk menjadi peserta kerja magang untuk mahasiswa di PNM Investment Management, kalian bisa langsung Klik Disini.