Artikel

Reksa Dana Syariah vs. Konvensional, Apa Perbedaannya?

reksa dana syariah

Investasi telah menjadi salah satu cara yang populer untuk mengembangkan kekayaan dan mengamankan masa depan finansial. Dalam dunia ini, reksa dana telah menjadi pilihan yang semakin digemari oleh banyak orang. Namun, saat berbicara tentang satu instrument investasi ini, ada dua jenis yang mendominasi panggung, yaitu reksa dana syariah dan konvensional.

Apabila ingin berinvestasi di reksa dana, pastikan Anda sudah memahami mengenai perbedaan antara dua jenis tersebut. Namun, apa sebenarnya perbedaan di antara keduanya? Untuk mengetahuinya, simak pembahasan berikut ini hingga akhir dan nantinya Anda juga akan terbantu dalam memilih jenis reksa dana yang mana yang paling sesuai dengan Anda.

Perbedaan Antara Reksa Dana Syariah dan Konvensional

Disini kita akan membahas mengenai apa saja perbedaan antara dua jenis reksa dana yakni konvensional dan syariah. Pada dasarnya, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam beberapa aspek utama berikut:

1. Pengelolaan dan Prinsip

Salah satu perbedaan utama terletak pada pengelolaan dan prinsip dasarnya. Reksa dana syariah dikelola dengan tegas mengikuti prinsip-prinsip syariat Islam dan mendapat pengawasan langsung dari Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Sementara reksa dana konvensional dikelola berdasarkan perjanjian atau kontrak investasi kolektif dan tidak tunduk pada prinsip syariah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertanggung jawab mengawasi reksa dana konvensional.

2. Pembagian Keuntungan Investasi

Perbedaan kedua terdapat pada cara pembagian keuntungan investasi. Pada reksa dana konvensional, keuntungan dibagi antara manajer investasi dan investor berdasarkan suku bunga yang telah disepakati.

Sementara pada jenis syariah, pembagian keuntungan harus mematuhi prinsip-prinsip syariat Islam atau berdasarkan kesepakatan yang telah ditetapkan secara bersama sebelum investasi dilakukan.

3. Akad

Perbedaan yang ketiga adalah adanya akad atau perjanjian. Dalam jenis yang berbasis syariah setiap akad yang dilakukan haruslah mengikuti prinsip-prinsip syariah, seperti akad kerjasama, sewa menyewa, dan bagi hasil, sesuai dengan ketentuan halal dan non halal dalam Islam.

Sedangkan di jenis konvensional, semuanya berdasarkan kesepakatan yang sudah disetujui tanpa melihat apakah sesuai dengan kriteria halal atau non halal.

3 poin di atas merupakan perbedaan antara reksa dana syariah dan konvensioanl. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan tersebut, Anda siap untuk memilih jenis reksa dana yang paling sesuai dengan prinsip dan tujuan investasi.

Jika Anda berniat untuk memulai perjalanan investasi dengan reksa dana, baik yang berbasis syariah maupun konvensional, langkah pertama adalah mencari tempat yang tepat untuk berinvestasi. Pilihan platform investasi yang andal dan sesuai dengan kebutuhan akan memengaruhi hasil investasi Anda. Untuk itu, platform yang bisa Anda pertimbangkan adalah PNM Sijago.

PNM Sijago menawarkan beragam produk reksa dana yang dapat menjadi pilihan untuk memulai perjalanan investasi Anda. Namun, sebelum memulai investasi, lakukan riset lebih lanjut dan berkonsultasi untuk memastikan pilihan Anda sesuai dengan tujuan keuangan dan prinsip investasi Anda.

Konsultasi di PNM Sijago sekarang dan happy investing!

Related Posts