SBN/Surat Berharga Negara saat ini semakin diandalkan pemerintah untuk menopang pembangunan di Indonesia. Karena itu, pemerintah terus menggenjot penerbitan surat utang negara ini.
Bak gayung bersambut, penerbitan SBN ini juga semakin diminati oleh masyarakat. Jumlah investor khususnya dari kalangan generasi milenial terus meningkat untuk berinvestasi di instrumen ini. SBN dianggap sebagai salah satu instrumen keuangan yang menawarkan peluang keuntungan yang menarik dengan risiko yang relatif rendah.
Namun, seperti halnya setiap bentuk investasi, SBN juga memiliki potensi risiko yang perlu dipertimbangkan dengan cermat sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas peluang untung dan rugi dari Surat Berharga Negara yang akan membantu Anda untuk dapat membuat keputusan investasi yang cerdas dan bijaksana.
Apakah SBN / Surat Berharga Negara Bisa Rugi atau Tidak?
Surat Berharga Negara atau SBN merupakan instrumen investasi yang menarik untuk dijadikan sebagai pilihan. Keuntungannya cukup menarik sehingga cocok dijadikan sebagai tabungan masa depan atau memenuhi tujuan keuangan di masa mendatang.
Membahas mengenai untung ruginya, SBN tetap berpotensi mengalami kerugian. Namun, kemungkinan tersebut sangat kecil sekali karena pada dasarnya investasi SBN minim risiko sehingga aman.
Pasti Anda bertanya-tanya, mengapa bisa begitu? Alasannya karena SBN/Surat Berharga Negara menjanjikan pembayaran kupon yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito bank. Apalagi, tingkat risiko SBN ini relatif sangat minim atau bahkan bisa mendekati nol persen alias zero risk.
Pasalnya, pembayaran kupon ini sudah mendapat payung hukum atau diatur dalam Undang-Undang No.24 Tahun 2002 mengenai Surat Utang Negara. Artinya, pemerintah sangat kecil potensinya mengalami gagal bayar kupon investasi. Selain itu, pembahasan mengenai investasi Surat Berharga Syariah Negara juga tercantum dalam UU No. 19 Tahun 2008.
Keuntungan Investasi Surat Berharga Negara
Secara keseluruhan, investasi SBN/Surat Berharga Negara menawarkan lebih banyak potensi keuntungan daripada risikonya. Jika Anda masih merasa ragu atau bingung, mari kita lihat beberapa keuntungannya di bawah ini:
- Adanya jaminan pembayaran kupon dan pokok SBN oleh pemerintah
- Pajak yang dibayarkan cenderung lebih rendah dari deposito dengan kisaran deposito 20%, sementara SBN sebesar 10%.
- Imbal hasil yang akan didapatkan lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito bank BUMN.
- Imbal hasil atau biasa disebut kupon diberikan setiap bulannya sehingga bisa menjadi passive income.
- Keuntungan terakhir yang bisa didapatkan adalah investor bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan negara
Jadi seperti itulah penjelasan mengenai untung dan ruginya dari investasi Surat Berharga Negara. Mengetahui keuntungan dan kerugian SBN / Surat Berharga Negara sebelum menjalankan investasi memang sangat penting. Dengan begitu Anda dapat memperkirakan tujuan investasi serta jangka waktunya.
Namun, apabila masih merasa ragu, Anda bisa berinvestasi di instrumen SBN ini secara tidak langsung yakni melalui produk reksa dana pendapatan tetap. Anda tidak perlu bingung dan pusing memilih produknya di aplikasi PNM Sijago yang menyediakan produk pilihannya yakni reksa dana PNM Surat Berharga Negara II.