Artikel

Risiko pada Reksadana Syariah, Perlu Diketahu!

Risiko pada Reksadana Syariah

Reksadana syariah telah menjadi pilihan populer bagi banyak investor yang ingin berinvestasi sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan Islam. Dengan menawarkan potensi keuntungan yang menarik dan keamanan yang sejalan dengan syariat Islam, instrumen investasi ini menarik minat berbagai kalangan.

Namun, seperti investasi pada umumnya, reksadana ini juga memiliki sisi yang perlu diperhatikan dengan cermat. Ulasan yang akan dibahas berikut ini perlu diketahui oleh para calon investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Mengetahui risiko pada reksadana syariah akan membantu membuat keputusan yang bijaksana dan penuh pertimbangan dalam mengelola portofolio keuangan Anda.

Risiko pada Reksadana Syariah yang Perlu Diketahui Calon Investor

Meski aman dari segi kehalalan, tetapi tidak menutup kemungkinan reksa dana yang berbasis syariah ini memiliki risiko tersendiri. Bagi yang berminat melakukan investasi menggunakan produk ini, ketahui informasi  berikut ini:

1. Wanprestasi

Risiko wanprestasi dapat diartikan sebagai gagal memenuhi kewajiban, misalnya gagal melakukan pembayaran. Guna meminimalisir risiko ini, penting untuk mempelajari track record Manajer Investasi terlebih dahulu sebelum terjun ke bidang ini.

2. Likuiditas

Kondisi seperti ini terjadi ketika Manajer Investasi terlambat atau memang sengaja menunda pengiriman dana dari reksa dana yang telah dijual ke rekening pribadi Manajemen Investasi terkait. Mengenai hal ini, pemerintah telah memberikan solusi berupa dikeluarkannya aturan yang berisi maksimal pengiriman dana paling lambat 7 hari kerja setelah tanggal transaksi (T+7).

3. Penurunan Nilai

Salah satu risiko yang umumnya dialami oleh berbagai produk investasi adalah penurunan nilai. Ada kalanya nilai performa dari reksa dana ini akan turun. Untuk mengatasinya, sebaiknya Anda memilih reksa dana berbasis syariah yang sesuai dengan profil risiko.

4. Ketidakpastian Imbal Hasil

Apabila sudah memilih reksa dana berbasis syariah sebagai pilihannya, pastikan terbuka dengan risiko-risiko yang mungkin dihadapi termasuk ketidakpastian imbal hasil. Pasalnya, kinerja nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana akan mengalami naik dan turun tergantung dari kondisi pasar.

5. Ekonomi dan Politik

Pada dasarnya, produk investasi seperti halnya saham, komoditas dan reksa dana akan sangat berpengaruh pada perkembangan ekonomi dan politik. Ketika terjadi pergolakan ekonomi dan politik, tidak menutup kemungkinan kinerja produk investasi akan terdampak dan tingkat keuntungan yang didapatkan bisa saja menurun drastis.

Sangat disarankan, para investor untuk selalu mengikuti dan memantau perkembangan kondisi politik dan ekonomi baik dalam negeri maupun luar negeri. Tujuan utamanya adalah untuk meminimalisir tingkat kerugian yang ditanggung nantinya, apalagi jika menginvestasikan dana yang besar.

Memahami risiko-risiko di atas menjadi langkah penting bagi setiap calon investor. Meskipun investasi ini menawarkan potensi keuntungan sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan Islam, kita tidak bisa mengabaikan adanya kemungkinan berkurangnya nilai investasi. Oleh karena itu, penting untuk selalu melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi dan mempertimbangkan tujuan keuangan serta toleransi risiko pribadi.

Agar risiko-risiko tersebut tidak terlalu berdampak, ada baiknya memiliki konsultan yang ahli dalam bidang reksa dana syariah ini. Misalnya, PNM Investment Management sebagai salah satu manajer investasi pelopor reksadana syariah di Indonesia siap membantu Anda. Dengan begitu, Anda dapat mengidentifikasi instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.

Related Posts